Facebook Pages

Jumat, 19 Agustus 2011

Pernikahan Yang Barokah

Ada pernikahan yang penuh barakah. Ada
pernikahan yang sedikit
kebarakahannya. Dan yang paling menakutkan,
adalah pernikahan yang tidak akan
pernah ada kebarakahan di dalamnya.
Pernikahan yang bagaimanakah yang tidak akan
pernah ada kebarakahan di
dalamnya?
Rasulullah Saw. menunjukkan, "Barangsiapa yang
menikahkan (putrinya)
karena silau akan kekayaan laki-laki itu meskipun
buruk agama dan akhlaknya, maka
tidak pernah pernikahan itu akan dibarakahi-Nya."
Sebagian pernikahan kurang barakah karena
niatnya yang tidak tepat. Sebagian
disebabkan oleh berbagai hal selama proses
berlangsung. Sebahagian dipengaruhi oleh
pelaksanaan pernikahan. Sebagian disebabkan
akhlak setelah menikah. Tetapi
perubahan akhlak setelah menikah, banyak
disebabkan oleh niat orang yang menikah
dan yang menikahkan (karena itu, ajaklah orangtua
berbicara). Pernikahan yang
barakah insya-Allah justru menjadikan akhlak
keduanya semakin baik. Bila
sebelumnya masih kurang sesuai dengan
keutamaan akhlak, insya-Allah setelah
menikah mereka menjadi baik akhlaknya. Ini
berdasarkan hadis Nabi:
"Kawinkanlah (zawwajuu) orang-orang yang masih
sendirian di antara kamu,
sesungguhnya Allah akan memperbaiki akhlak
mereka, meluaskan rizki mereka,
dan menambah keluhuran mereka."
"Sesungguhnya," kata Rasulullah Saw., "termasuk
dari keberuntungan perempuan
adalah mudah lamarannya, ringan mas kawinnya,
dan subur rahimnya." (HR
Ahmad).
Sabda Rasulullah Saw.:
"Wanita yang paling agung kebarakahannya, adalah
yang paling ringan
maharnya." (HR Ahmad, Al-Hakim, Al-Baihaqi
dengan sanad yang shahih).
Rasulullah juga mengingatkan,"Seorang wanita yang
penuh barakah dan mendapat anugerah Allah
adalah yang maharnya murah, mudah menikahinya,
dan akhlaknya baik. Namun sebaliknya,wanita yang
celaka adalah yang mahal maharnya, sulit
menikahinya, dan buruk akhlaknya."
Pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ath-
Thabrani dari Anas r.a.,
Rasulullah bersabda, "Orang yang menikahi wanita
karena kedudukannya, Allah
hanya akan menambahinya kehinaan; yang
menikahinya karena kekayaannya, Allah
hanya akan memberinya kefakiran; yang
menikahinya karena nama besar keturunannya,Allah
justru akan menambahinya kerendahan. Namun,
laki-laki yang menikahi wanita hanya karena
menjaga pandangan mata dan memelihara nafsunya
atau untuk mempererat hubungan kasih-sayang
(silaturrahim), maka Allah akan
membarakahi laki-laki itu dan memberi
kebarakahan yang sama pada wanita itu
sepanjang ikatan pernikahannya."